MEMPERSEMPIT RUANG GERAK WAHABI
Jember, mengawali kegiatan rutinan ke masjid-masjid se desa
Darungan, Pengurus Ranting NU Darungan menggelar acara yang diisi dengan pembacaan
surat yasin, Tahlil, Istighosah, Sholawat Nabi, dan penguataan ASWAJA, pada Ahad Pahing, 1 Dzulqo'dah 1436 H / 16 Agustus 2015 M, di masjid Nurul
Hidayah lingkungan Durinan dusun Sumberbulus desa Darungan Kec. Tanggul Kab. Jember
Jawa Timur, hadir : Ketua MWC NU Tanggul (Drs. H. Sanuri, M.Si), Habib Hadi bin
Umar Assery (ISHARI NU Jember), LBM MWC NU Tanggul (Ky. Abd Salam AR, S.Pd.I), Camat
Tanggul, Pengurus Ranting, dan segenap Pengurus Anak Ranting (Ta’mir Masjid) se
desa Darungan. Dalam sambutan Pengurus Ranting NU Darungan (Rais), KH. Ach
Taufiq, S.Pd.I, mengajak kita semua mengingat kembali sejarah berdirinya
Nahdlatul Ulama’, beliau bercerita tentang sejarah berdirinya NU dari Santri KHR.
As’ad Syamsul Arifin Sukorejo Situbondo, kronologis disaat Kiyai As’ad masih
nyantri ke Syakhona Kholil Bangkalan, kenangnya. Lain lagi dengan Bapak Camat
Tanggul, beliau gembira dan mengapresiasi atas kegiatan keagamaan seperti ini,
insya Allah desa Darungan akan menjadi desa yang tentram, dan barokah. Dalam sambutannya.
Sementara Ketua MWC NU Tanggul, mengajak kita semua untuk bersama-sama
menghidupkan Jam’iyyah warisan para Ulama ini, harapan kami Ranting-Ranting se
MWC Tanggul bisa aktif dalam rangka pencerahan, pelurusan, penguatan,
peningkatan paham ahlussunnah wal jamaah kepada masyarakat, dan meminimalisir
ruang gerak paham wahabi yang (bisa jadi, akhir-akhir ini) telah ada ditengah-tengah
masyarakat Tanggul, kita waspada, sedia payung sebelum hujan. Tegasnya. Ditegaskan
oleh Al Habib Habi bin Umar Assery, bahwa kita jangan ikut yang aneh-aneh, apa
yang dilakukan, dicontohkan, dan diajarkan oleh ulama salafus sholih itu yang kita
dilakukan, disini ada Habib Sholeh, Kiyai Hannan, Kiyai Baits, Kiyai Zuhri
Banyuputih, dan kiyai-kiyai para habaib lainnya. Ucapnya dengan berapi-api. Ikuti
saja jejak guru-guru kita dipesantren, jangan hanya karena urusan perut, aqidah
digadaikan. Mari kegiatan semacam ini kita pertahankan, dan kita tingkatkan, jangan
nolah noleh kanan kiri paham yang tidak jelas sambungannya dengan Habibuna
Muhammad SAW. Sekedar mengingat, bagaimana dua tokoh besar sangat berperan
dalam mengajarkan ahlussunnah wal jamaah di kecamatan Tanggul ini, yaitu Al Habib
Sholeh bin Muksin Al Hamid, dan KH. Abdul Hannan.
Kiriman Sekretariat Ranting NU Darungan
Komentar
Posting Komentar
blog ini sebagai media informasi, segala kesalahan dan kekeliruan dapat langsung berhubungan dengan pengurus.