DISKUSI PERGUNU TANGGUL
Setiap
momen pil, baik itu pilpres, pileg, pilgub, dan pilbup/pilwali selalu diwarnai
dengan janji-janji manis, yang kadang masyarakat terlena dengan buaian tim
pemenangan dan atau calon. Sehingga masyarakat ada yang mendukung dan ada juga
yang tidak. Namun dampak dukung mendukung ini membuat sebagian masyarakat lupa
daratan, ini akan menimbulkan benih-benih konflik abadi, dan ada juga yang
sementara, lantaran fanatisme figur, fanatisme partai politik. Lupa bagaimana
menghormati hak-hak orang lain. Oleh karena itu. Persatuan Guru Nahdlatul
Ulama’ (PERGUNU) Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember Jawa Timur juga memikirkan hal
ini, supaya ada kesadaran pendidikan politik ditengah-tengah masyarakat,
apalagi sesama pengurus / tokoh Nahdlatul Ulama’ (NU), meskipun ini tugas dari pemerintah,
dan steakholder, seperti elit politisi, praktisi, tokoh, dan pemerhati politik dalam
menyadarkan masyarakat akan pentingnya pendidikan politik. Menempati Kantor Majelis
Wakil Cabang NU Tanggul, aktivis PERGUNU Tanggul berkumpul mendiskusikan topik
aktual yang terjadi di kecamatan Tanggul dalam konteks politik saat ini. (Hari Ahad, 30
Agustus 2015 / 15 Dzulqo’dah 1436). di sisi lain, dari hasil diskusi
tersebut terungkap bahwa NU baik tingkat MWC, Ranting, dan Anak Ranting masih sangat
perlu dalam optimalisasi manajemen keorganisasian, pemahaman dan penguatan
keaswajaan, solidaritas dan koordinasi kepengurusan melalui turba, kegiatan
nonformal, termasuk PERGUNU (harusnya ini garapan ASWAJA CENTER, namun masih
belum terbentuk di Kecamatan Tanggul) mempunyai PR (Pekerjaan Rumah) dalam memberikan
pemahaman yang benar dan tepat kepada para guru-guru nahdliyyin dalam bidang
ke-PERGUNU-an, dan ke-ASWAJA-an. Disisi lain, MWC NU Tanggul merupakan salah
satu MWC yang cukup aktif kegiatannya jika kita banding dengan MWC Bangsalsari,
MWC Semboro, dan MWC Sumberbaru dan mereka juga berpandangan yang serupa akan
Tanggul. Tidak hanya kegiatan yang sifatnya massal struktural yang perlu
digarap namun juga massal nahdliyyin kultural juga butuh pertimbangan, dan perhatian, mengingat
antara pengurus NU dan nahdliyyin lebih banyak nahdliyyinnya. Penting juga
generasi muda menjadi sasaran garapan PERGUNU Tanggul kedepan dengan
menggandeng aktivis IPNU-IPPNU baik Anak Cabang, Ranting dan Komisariat yang ada di kecamatan Tanggul ini.
Apabila berjalan bisa juga
berkembang dengan mengadakan kerjasama dibidang pendidikan, wawasan nusantara,
pemberdayaan, dan keterampilan dengan kepanduan/pramuka, Karang Taruna, Remaja
masjid, dan OKP lainnya yang ada di wilayah Kecamatan Tanggul. Dalam diskusi
tersebut ada harapan dari peserta diskusi, NU dan atau Banom NU mengadakan
kegiatan yang menarik untuk kaula muda, hal ini juga kadang luput dari pemikiran, dan perhatian kita sebagai kaula tua.
Banyak manfaat dengan
hadir NU dan Banom NU, namun masih ada sebagian masyarakat memandang sebelah
mata keberadaan NU, lebih-lebih di pelosok desa. Menganggap NU masih menjadi
partai politik atau NU hanya untuk kepentingan politik praktis, hal ini yang
sebagian masyarakat kecewa adanya kegiatan-kegiatan NU namun ditumpangi politik
praktis atau lebih dominan simbol-simbol parpol dalam kegiatan ke-NU-an, ini jelas tidak sehat dan
tidak bisa kita diterima begitu saja. Tidak dapat dipungkiri banyak pengurus NU yang
menjadi pengurus parpol atau bermental cenderung mendukung salah satu parpol.
Hal ini dapat kita perbaiki selama pimpinan NU (Rais dan Ketua) bersedia, dan punya kemauan,
komitmen, konsisten, dan rela berkorban memperbaiki keadaan yang (mungkin)
menimbukkan benih-benih kemunduran, lebih ironisnya lagi benih-benih konflik
antar sesama pengurus atau dengan warga nahdliyyin sendiri. Na'udzubillah.
Hadirnya salah satu banom
NU yang bergerak dibidang pendidikan dan ke-guru-an ini sebenarnya telah
terbentuk pertama kalinya pada tahun 1952 dalam Konferensi Ma'arif se Indonesia namun perjalanan
yang sangat panjang dan berliku, bahkan sempat vakum sejak tahun 1970, dan bangkit
lagi diawali 20 Oktober 2001.
Beberapa tahun kemudian dari rapat tim formatur atau tim sembilan pada 15 Juli 2003 serta
beberapa tahun kemudian dibuat Anggaran Dasar dengan Akta Notaris Nomor 04 tanggal 19 April 2007,
oleh Ibu Notaris Retno
Sariwati, SH, M.Hum Nomor : 36/NOT/IV/2007 tanggal 26 April 2007 dan Nomor
324/Not/X/2007 tanggal 05 Oktober 2007. Adapun akta pendirian disahkan
dengan Keputusan Menteri
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : C-88.HT.01.03.TH.2007, (Tambahan Berita-Negara R. I. Tanggal 26/2-2008 No. 17.
Dan Pengumuman dalam
Berita-Negara R.I. Sesuai dengan ketentuan Pasal 1, Pasal 2 dan Pasal 5
Staatsblad 1870 Nomor 64 tentang Perkumpulan).
Melihat
sepak terjang perjalanan singkat PERGUNU Pusat diatas, dapat juga dikatakan
perjalanan PERGUNU Tanggul mengalami liku-liku, namun ketika PERGUNU Tanggul
hendak bangkit, ada saja batu sandungannya dan tantangan tersendiri, baik dari
internal (mulai belum dilantik resmi, kesibukan, dll) maupun aksternal. Ada
juga PERGUNU dipandang sebagai ancaman oleh sebagian orang atau
kelompok yang selama ini gembar gembor menegakkan syariat islam kaffah menurut
versi mereka (katanya), entah karena kuatir atau takut kedoknya terbongkar atau
pendapatannya berkurang (bukan rahasia
lagi banyak lembaga pendidikan dibuat bisnis, untuk kepentingan sendiri, dan
keluarganya, ini perlu di cegah dan dicarikan solusi meskipun sudah berkarat
dan mendarah daging keadaanya), Ada banyak garapan PERGUNU yang perlu
diintensifkan, seperti : Radio Latansa FM, Diskusi, Kajian-kajian, Seminar,
Diklat, penerapan Mulok Aswaja di sekolah dan madrasah, masjid, dan yang lebih
penting Lembaga pendidikan pesantren harusnya ada materi ASWAJA, meskipun
penerapannya sudah ahlussunnah wal jamaah, namun kadang bahkan seringkali kita
menjumpai santri dan alumni pesantren belum begitu menguasai apa itu aqidah ahlussunnah
wal jamaah, apalagi akhir-akhir ini ada tambahan kata “an-nahdliyyah”, kemungkinan dari santri dan
alumni (termasuk pelajar) kurang begitu mendalami hal ini padahal sudah
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Acara diskusi pertama
kalinya ini, akan dilanjutkan dengan topik-topik aktual, atau akan ada wadah
baru non struktural MWC NU Tanggul, wallohu’alam….
Sekretariat MWC NU Tanggul
Komentar
Posting Komentar
blog ini sebagai media informasi, segala kesalahan dan kekeliruan dapat langsung berhubungan dengan pengurus.