Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

BAHTSUL MASAIL MWC NU TANGGUL, SHAFFAR 1438 / NOPEMBER 2016

Gambar
Alhamdulillah, sebelum dibawa ditingkat Cabang NU Jember, As’ilah bahtsul masail tingkat MWC dibahas dan dilaksanakan (Ahad, 13 Shaffar 1438 H atau 13 Nopember 2016 M) di Ranting NU Klatakan, tepatnya di Musholla Arrosyidi (asuhan H. Naiman / Rais NU Klatakan) krupu’an Pakusari desa Klatakan Kec. Tanggul Kab. Jember Prov. Jawa Timur. Ada beberapa hal yang menjadi catatan : 1.     Bahtsul Masail tingkat MWC NU Tanggul, diagendakan keliling per Ranting 2.     Kegiatan NU butuh penggerak, supaya berjalan dengan baik ( mulai perencanaan, pelaksanaan, evaluasi sampai tindak lanjut. Red ). 3.     Tanpa Ketua, NU di Tanggul harus berjalan ( karena masih ada wakil ketua, sekretaris dan jajarannya. Red ). 4.     NU harus malu kepada Muslimat, yang kegiatannya berjalan, mulai kelompok, ranting, sampai anak cabangnya ( kegiatan Muslimat NU di Tanggul adalah triwulanan dan khotmil qur’an baik antar Ranting / desa maupun antar kecamatan / anak cabang yang terdiri dari 5 (lima) kecamat

KODE SURAT ANAK RANTING SE MWC NU TANGGUL

REFLEKSI PENGHUJUNG MASA KHIDMAT MWC NU TANGGUL

BAHTSUL MASAIL MWC NU TANGGUL JEMBER

Gambar

Mengapa KHR As’ad Syamsul Arifin Layak Diberi Gelar Pahlawan Nasional?

Gambar
Kamis, 10 November 2016 06:45 Momen yang ditunggu-tunggu para santri akhirnya datang juga. KH Raden As'ad Syamsul Arifin (1890-1990 M) Asembagus Situbondo, Jawa Timur ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Pemberian anugerah Pahlawan Nasional tersebut berlangsung di Istana Negara Jakarta, Rabu (9/11) oleh Presiden RI Joko Widodo. “Kami, para santri beliau ikut senang dan bangga dengan penganugerahan ini,” ujar KH Abdul Moqsith Ghazali, salah seorang santri Kiai As’ad lewat keterangan tertulisnya kepada  NU Online , Rabu (9/11). Menurutnya, Kiai As'ad memang pantas mendapatkan gelar ini. Beliau berperang mengusir para penjajah dari tanah air. Memimpin pasukan, keluar masuk hutan, membangun kekuatan melawan para penjajah. Para penjajah yang menguasai daerah eks keresidenan Besuki seperti Jember, Lumajang, Bondowoso dan Situbondo akhirnya bisa dipukul mundur. “Namun, pada hemat saya, Kiai As'ad layak mendapatkan gelar pahlawan bukan hanya karena ikut berpera

Pemuda Objek Radikalisme

Gambar
Sabtu, 05 November 2016 07:00 Oleh: Misbahul Munir Mengemukanya isu mengenai ajaran dan tindakan radikalisme belakangan ini telah menggemparkan dunia luas. Radikalisme tidak hanya menjadi masalah di Indonesia, melainkan juga di negara-negara dunia. Memang isu mengenai radikalisme ini biasanya berkutat pada negara-negara Muslim.  Namun, belakangan inimasalah radikalisme tidak hanya menjadi momok yang menakutkan di negara Muslim saja, melainkan juga di negara-negara barat yang ternyata banyak yang mengaku risih dan terganggu dengan kehadiran mahluk bernama radikalisme ini. Ajaran dan tindakan radikalisme kemudian memunculkan aksi terorisme. Hal inilah yang banyak kita temui saat ini. Kita sering prihatin dengan banyaknya pemberitaan di media mengenai banyaknya korban berjatuhan lantaran menjadi korban dari aksi terorisme. Bom mati bunuh diri biasanya. Berbagai negara dari belahan dunia dengan keras mengecam aksi yang bernama terorisme ini.  Ironisnya, aksi ti