KIAI HASYIM ASY’ARI JOMBANG MENGGENDONG NABI KHIDIR: INI KATA SYAIKHONA KHOLIL BANGKALAN
KIAI HASYIM ASY’ARI JOMBANG MENGGENDONG NABI
KHIDIR: INI KATA SYAIKHONA KHOLIL BANGKALAN
=============================
Hujan turun dengan begitu deras di
Kabupaten Bangkalan saat itu, khususnya di Demangan, pondok pesantren asuhan
Syaikhona Kholil al-Bangkalani. Meski hujan mengguyur dengan derasnya, ada saja
orang yang bertamu kepada beliau.
Terlihat di antara rerintik hujan yang
semakin deras, seorang tua lumpuh dengan susah payah hendak berkunjung menemui
Syaikhona Kholil. Syaikhona segera tanggap, beliau lalu memerintahkan santrinya
untuk menyusul.
“Adakah di antara kalian yang mau menggendong dan membawa tamuku di
luar sana itu?”
“Biar saya saja, Yai,” jawab seorang santri muda mendahului teman-temannya.
Santri muda itu bergegas meloncat menembus
rerintik hujan yang semakin deras, menghampiri orang tua itu. Tanpa pikir
panjang, ia menggendongnya untuk menemui Syaikhona Kholil.
Dengan sangat akrab, Syaikhona Kholil
menyambut tamunya, dan di antara keduanya terjadi dialog empat mata. Tidak
beberapa lama, rupanya percakapan mereka telah usai. Syaikhona Kholil
mendatangi santri-santrinya untuk meminta bantuan lagi, “Siapakah di
antara kalian yang mau membantu orang tua ini untuk kembali pulang?”
“Biar saya Yai,” sahut santri yang tadi menggendong orang tua tersebut. lalu santri
muda itu dengan penuh rasa takzim menggendongnya keluar pondok pesantren dengan
hati-hati sesuai perintah Syaikhona Kholil.
Setelah santri dan tamu tua itu keluar dari
kawasan pesantren, Syaikhona Kholil berkata kepada santri-santrinya yang lain, “Santri-santriku,
saksikanlah bahwa ilmuku telah dibawa santri itu.”
Dan ternyata yang digendong oleh santri
tersebut adalah Nabiyullah Khidir ‘alahis salam yang bersilaturahmi kepada Syaikhona Kholil dan santri
yang menggendonya adalah Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari muda (Pediri Nahdlatul Ulama),
yang kemudian mewarisi keilmuan Syaikhona Kholil al-Bangkalani.
والله اعلم بالصواب
رب اجعلنی مقيم الصلاة ومن ذريتی ربنا وتقبل دعاء
ربنا اغفر لی ولوالدي وللمؤمنين يوم يقوم الحساب
==================================
Disadur dari buku "Ngopi di Pesantren,
Renungan & Kisah Inspiratif Kiai & Santri", diterbitkan oleh
"TeTES Publishing", Balongjeruk, Kunjar, Kediri, Jawa Timur.
©zawiyyahaswaja®2017™