Dalam acara itu, Habib Rizieq mengajak segenap Aswaja untuk merapatkan barisan
dan menyatukan potensi sebagai mayoritas kaum muslimin yang ada di Indonesia.
Keberadaan Aswaja saat ini, menurut Rizieq, dalam keadaan yang kritis karena
serangan berbagai kelompok, seperti Wahhabi, Syi'ah dan Liberal.
"Saat ini Aswaja berada
pada posisi yang sangat kritis dan bahaya. Apalagi disekitar ini muncul
kelompok-kelompok yang memang begitu mudah menyesatkan sesama muslim,
mengkafirkan, dan ahlussunnah wal jama'ah pun tidak luput daripada takfir
mereka.", tutur Habib Rizieq.
Habib Rizieq mengajak umat Islam agar mewaspadai kelompok
yang menyesatkan aqidah Ahlussuannh wal Jama'ah Asy'ariyah melalui buku-buku
yang beredar di tengah-tengah umat Islam, bahkan masuk dalam kurikulum
pendidikan agama Islam di madrasah-madrasah.
"Kemana aqidah Asy'ariyah? kemana aqidah Aswaja?. Kok bisa Trilogi Tauhid,
aqidah Tsulatsiyah (Wahhabi) itu masuk dalam kurikulum pendidikan Islam
diseluruh Indonesia, (dan) digunakan bukunya?. Inna lillahi wa Inna ilaihi
Raji'un.", jelasnya.
Habib Rizieq juga mengingatkan bahwa selama Aswaja menjadi mayoritas dinegeri
Indonesia, maka NKRI akan tetap bersatu.
"Ahlussunnah wal Jama'ah
adaah ahlul i'tidal, tawasuth, tawazun. Ahlussunnah wal Jama'ah merupakan
kelompok pertengahan yang punya keseimbangan yang tidak mudah mengkafirkan
kelompok lain. Kita mau NU diliberalkan, disyi'ahkan, apalagi kalau NU diwahabikan.
Dan juga kita tidak mau kalau NU harus memusuhi Syi'ah dan Wahabi. Itu bukan NU
saudara.... memusuhi, apalagi mengganggu madzhab diluar Aswaja. Tapi NU tidak
boleh diam, mana kala Asy'ariyah digrogoti, dikafir-kafirkan. Masyaallah!
karena itu saudara... pada kesempatan malam ini, ingin saya ingatkan, selama
Aswaja menjadi mayoritas di Republik ini, Insyaallah NKRI akan tetap bersatu
saudara..", terang Habib Rizieq.
Sumber : http://www.islamoderat.com